ARTI
SEBUAH PERSAHABATAN
Di sebuah kantin kecil,duduk 4 orang
siswa yang sedang menikmati sebuah bakso pada jam istirahat. Mereka bersahabat,
sejak masih duduk di sekolah dasar. Terjadilah perbincangan kecil di antara
mereka.
Novan : “eh, kan bentar lagi
kita mau lulus nih. Kalian pada mau ngelanjutin dimana?”
Farida : “oh iya, aku di
suruh sama orang tuaku buat lanjutin SMA di Balikpapan nih.”
Dicky
: “loh kok sama Far, aku juga loh. Rencananya aku mau masuk SMAN 1, kalo kamu?”
Farida : “eh Dik, kita
samaan. Aku juga mau nyoba daftar di sana. Kalo kamu, Mel?Van?”
Memel & Novan : “aku
tetap di Samarinda”
Dicky
: “wesss.. janjian kah ngomongnya ? hahaha .” (tertawa kecil)
Memel
& Novan : “ aku aja mau di SMAN 3”
Farida
: “haha, mereka sehati, Dik.”
Memel
: apaan sih, gak lucu.”
Dicky
: “sudah..sudah. Ke kelas yok, udah mau masukan nih.”
Novan
: “eh tunggu dulu!”
Memel
: “kenapa , Van?
Novan
: “aku belum bayar baksonya.”
Memel
: “masya Allah, cepat sana!”
Sesampainya mereka di kelas, mereka mendapati kelas
dalam keadaan kosong.
Dicky
: “oh iya, aku lupa. Tadi
kata Bu Susi, abis istirahat anak kelas IX boleh pulang.”
Memel : “oh iya ya, kan kita
gaada belajar lagi. Tinggal nunggu nilai UN.”
Farida : “ayo pulang,
pulang. Aku lelah dengan semua ini.
Memel : “farida lebay.”
Beberapa bulan berlalu. Mereka pun sudah mendapatkan SMA
nya masing-masing. Seperti kenyataan, Dicky dan Farida diterima di SMAN 1
Balikpapan. Sedangkan Novan dan Memel diterima di SMAN 3 Samarinda. Namun,
sebelum berpisah, mereka memutuskan untuk berkumpul bersama di sebuah taman.
Memel : “jadi, kita
tepisah-pisah nih?”
Dicky : “tepisah apanya, Mel?
Kita masih utuh tuh. Ada badan, tangan, kaki, kepala. Apa yang tepisah.”
Novan : “Dik, gausah
ngelawak. Gak lucu tau!”
Farida
: “walaupun kita terpisahkan oleh jarak. Tapi kita tetep sahabat kan?”
Novan
: “iya, nanti tiap sebulan sekali, kita ngumpul-ngumpul kayak gini lagi. Kan
Balikpapan-Samarinda dekat.”
Memel
: “sip deh. Janji ya, kita tetep sahabt selamanya. Jangan sampai persahabatan kita renggang. Oke, ayo
kita janji.”
Mereka pun berjanji untuk tetap menjaga persahabatn
mereka walau terpisah jarak.
Satu bulan berlalu....
*Perbincangan
di telpon
Novan
: “sekarang udah satu bulan, kapan nih kita fix
ketemu?”
Dicky : “hari sabtu-minggu
aja, di Balikpapan ya. Kita ketemuan di pantai aja.”
Memel :”eh, aku gak bisa.
Maaf banget ya. Aku harus tampil drum band hari minggu
nya.”
Novan
: “yaudah deh, lain kali aja. Satu
gak datang itu beda rasanya.”
Farida : “oke, nanti kabari
lagi ya.”
Memel
: “sip.”
Pada bulan selanjutnya…
*Perbincangan
lewat telepon
Novan
: “hai hai, udah bulan ke-2 nih. Kapan kita ketemuan?”
Memel
: “ayo sudah. Bulan ini aku free. Umm, hari jumat-minggu aja, kan libur tuh.”
Farida : “iya mel, lebih
banyak lebih baik.”
Dicky
: “oke deh. Hari sabtunya aja. Kita
ketemuan di pantai kemala.”
Memel : “oke.habis ashar ya.”
Farida : “ingat, saling
tunggu satu sama lain di pantai itu.”
Hari itu
pun tiba.
Tiba-tiba, handphone Novan pun berbunyi. Dan ternyata itu adalah telpon dari Memel.
Novan : “kenapa mel?”
Memel
: “Van, maaf banget yahh. Tolong bilangin ke yang lain. Aku gak bisa datang.
Barusan mamaku nelpon, kalo papaku sakit. Jadi, aku harus balik ke Samarinda.
Maaf ya.”
Novan
: “yah, mel… umm yaudah deh, semoga papamu cepat sembuh ya.”
Memel
: “iya, makasih ya Van.”
Setelah itu, handphone Novan kembali berdering. Kali ini adalah telpon dari
Dicky.
Dicky
: “Van, tiba-tiba aku ada latihan dadakan buat lomba besok. Aku gak enak kalo
gak datang. Soalnya aku kaptennya.”
Novan
: “gak bisa kah, Dik? Memel
udah gak datang juga lohh.”
Dicky
: “beneran, Van. Tadi aku udah mohon-mohon sama pelatihku. Tapi tetap gak bisa
Novan
: “jadi?”
Seketika
telpon dari Dicky pun terputus. Lalu
, Novan pun melihat 1 buah pesan baru dari Farida. Di pesan itu tertulis kalau
dia tidak bisa datang karena sakit. Novan pun mencoba menhubunginya, namun
nomornya tidak aktif.
Novan : “mereka bilang mau
ketemuan, kenapa jadi begini? Sesibuk
itukah mereka?”
Akhirnya
novan memutuskan untuk pergi ke mall sambil melepas kelelahan. Namun, saat di
mall, dia melihat seseorang miri Memel
bersama laki-laki.
Novan
: “memel? (sambil menepuk bahunya)”
Memel
: “(menoleh) No..No..Novann, kamu ngapain di sini.”
Novan
: “loh, seharusnya aku yang nanya, kamu ngapain di sini? Kamu bilang papamu sakit? Terus dia siapa? Kamu bohong
ya, Mel? Kamu lebih milih dia, daripada kita mel?”
Memel
: “bukan gitu.”
Novan
: “udahlah mel. Aku gak butuh alasanmu yang gak logis itu.”
Novan pun pergi meninggalkan
Memel. Dan dia pun juga bertemu Farida dan Dicky.
Novan
: “kalian?”
Dicky
: “eh Novan. Ngapain di sini?”
Novan
: “seharusnya aku yang nanya kalian. Ngapain kalian di sini? Terus ngapain Cuma
berdua?
Farida
: “ohh, tadi aku ketemu Dicky .”
Novan
: “bentar dulu, bukannya kamu sakit, Far? Kamu juga, Dik. Bilangnya mau latian
basket. Kenapa sih kalian semua bohongin aku? Udah lah. Kalian emang bukan
sahabat kalo begini caranya.”
Novan
pun bergegas meninggalkan mereka berdua. Dan memutuskan untuk pulang. Namun di perjalanan, dia mengalami kecelakaan. Motor
yang Ia kendarai di tabrak oleh truk. Akibatnya, dia sekaran koma di RS.
Pertamina Balikpapan. Sahabat-sahabatnya yang mendengar kejadian itu, langsung
menengoknya di rumah sakit.
Dicky
: “Van, kamu kenapa bisa begini sih?”
Farida
: “iya, Van. Maafin kita ya. Ini semua kita lakuin buat kamu, Van.”
Memel
: “iya, Van. Padahal kita mau buat surprise untuk ulang tahunmu. Kita gak
bermaksud buat bohongin kamu kok.”
Dua hari berlalu. Novan masih dalam
keadaan tak sadarkan diri. Di sisi lain, sahabatnya selalu datang sambil
membacakan ayat-ayat suci al-qur’an untuk Novan, agar dia sadar dari komanya.
Farida
: “Van, bangun dong. Tidur lama itu gak bagus loh.”
Memel
: “iya, Van. Cepet bangun. Nanti kita jalan-jalan ke pantai. Pasti seru.”
Dicky
: “Van, kamu gak kangen kita kah, tidur terus.”
Tak lama, Novan pun mulai sadar dan membuka matanya. Namun,
di sampan itu ada hal yang tidak beres.
Memel : “Van, kamu udah
sadar? Alhamdulillah “
Novan : “kalian siapa?”
Farida : “Van, ini kita.
Sahabatmu, aku Farida, ini Dicky sama Memel.”
Novan : “seingatku, aku gak
punya sahabat. Kalian jangan ganggu aku. Aku gak kenal
kalian. Mending kalian pergi dari ruangan ini!”
Dicky
: “loh Van. Kok gi-“
Novan
: “(memotong pembicaraan Dicky) ku bilang pergi ya pergi!”
Farida : “udah, mending kita
pergi aja .”
Lalu mereka pun pergi.
Beberapa langkah, terdengar suara Novan memanggil.
Novan : “tunggu! (sambil
beranjak dari tempat tidur.”
Memel
: “eh Van. Ngapain? Kamu kan belum sembuh total.”
Novan
: “emang siapa yang sakit?”
Farida
: “bentar, kamu bohongin kita yaa.”
Novan
: “emangnya kalian gak bohongin aku?”
Dicky
: “sudah, sudah. Sekarang kita sama-sama bohong kan. Jadi gak ada yang perlu di
salahin lagi.”
Memel : “jadi,.. ayo kita ke
pantaiiii!”
Farida : “Mel. Sabar dulu
mel. Ngebet banget ya.”
Memel : “hehe gak juga sih.”
Novan : “tetap sahabat kan
hahaha.”
Dicky
: “iya dong. Van, traktiran nya ya. Kan kamu ultah.”
Novan
: “tenang aja. Kan sahabat.”
Mereka pun selanjutnya pergi ke
pantai untuk berlibur bersama sekaligus meryakan ulang tahun Novan. Dan semenjak
kejadian itu, persahabatan mereka semakin erat. Mereka sering mengadakan acara
kumpul bersama. Dan tidak ada lagi
permusuhan atau perkelahian diantara mereka walaupun mereka saling terpisah
antara kelas dan kelas, bahkan kota dan kota. Karena bagi mereka, persahabatan
adalah segalanya.
0 komentar:
Posting Komentar