Wisata
Baru di Tahun Baru
Liburan adalah suatu
masa dimana seseorang melepas
kepenatannya dengan melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan. Banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mengisi liburan dengan hal-hal yang bermanfaat lagi
menyenangkan, misalnya berwisata, melakukakn kegiatan sosialisasi, dan
melakukan semua kegiatan yang belum sempat dilakukan saat sibuk. Cara yang
paling sering digunakan oleh kalangan orang-orang yang cenderung sibuk biasanya
adalah berwisata. Mengapa yang menjadi sampel adalah orang yang cenderung
sibuk? Karena orang-orang yang cenderung sibuk biasanya adalah orang-orang yang
sangat membutuhkan liburan untuk melepaskan segala kepenatan yang mereka
rasakan selama beraktivitas di waktu sebelumnya. Nah, jika sudah punya rencana
untuk berlibur, hal yang dibutuhkan adalah teman untuk berlibur. Keluarga
merupakan orang yang paling tepat untuk diajak berlibur bersama. Biasanya,
orang yang cenderung sibuk, jarang memiliki waktu bersama keluarga mereka.
Jadi, mereka akan menggunakan waktu liburan untuk berkumpul bersama.
Banyak pilihan tempat
wisata yang dapat dikunjungi selama liburan. Di setiap daerah yang kita
tinggali, pasti ada beberapa tempat wisata alam maupun wisata sejarah yang
menarik. Jadi, kita tidak perlu repot-repot ke luar kota hanya untuk liburan.
Liburan tidak perlu yang mewah, kan? Cukup menyenangkan dan dapat melepas
kepenatan yang ada. Contohnya saja, di Kota Balikpapan sangat banyak tempat
wisata yang dapat dikunjungi. Hanya saja, mungkin banyak dari warga Balikpapan
yang belum tahu adanya tempat itu. Seperti halnya, kita dapat berkunjung ke
beberapa pantai yang ada di kota ini, yaitu Pantai Manggar, Pantai Lamaru,
Pantai Kemala dll. Ada juga beberapa taman yang dapat dikunjungi, seperti Taman
Bekapai, dan baru-baru ini adalah Taman 3 Generasi yang berada tepat di depan
SMAN 5 Balikpapan serta beberapa taman lainnya. Selain itu, terdapat banyak
wisata yang jauh dari perkotaan dan sangat menenangkan, contohnya Bukit
Bengkirai, Wisata Lamin Etam Ambors di Km 28, Kawasan Wisata Pendidikan
Lingkungan Hidup (KWPLH) di Km 23, dan yang wisata baru, yaitu Kebun Raya
Balikpapan.
Kebun Raya Balikpapan
ini adalah salah satu wisata alam yang terletak di Km 15 dari Kota Balikpapan.
Kebun Raya Balikpapan memang sudah mulai di bangun sejak tahun 2005, namun baru
diresmikan pada 20 Agustus 2014. Banyak orang yang belum mengetahui adanya
Kebun Raya Balikpapan di kota yang mereka tempati ini. Letaknya yang jauh dari
perkotaan dan baru saja diresmikan adalah salah satu alasan tempat wisata ini
tidak banyak dikenal. Orang-orang hanya mengetahui tempat ini dari blog resmi
Kebun Raya Balikpapan dan beberapa blog orang yang pernah berkunjung ke sini.
Padahal, tempat wisata ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga dan
mendapatkan ketenangan berupa suguhan alam langsung.
Dari beberapa info yang
saya dapatkan, saya pun tertarik untuk menunjungi tempat ini. Didasari oleh
rasa penasaran yang tinggi, saya pun pergi ke Kebun Raya Balikpapan dengan
mengendarai sepeda motor hanya berdua bersama adik saya. Benar saja apa yang
telah dipaparkan pada beberapa blog, bahwa para pengunjung akan merasakan
nikmatnya alam yang begitu dekat. Tempat ini memang masih sangat minim
fasilitas dan suguhan kekayaan alam sebagai sebuah tempat wisata alam. Mengapa
tidak, memang Kebun Raya Balikpapan ini didesain
seperti Hutan Lindung yang menjadi tempat hidup beberapa tumbuh-tumbuhan
yang ada di sana. Akan tetapi, tanaman yang disuguhkan hanya beberapa saja dan
masih kurang tertata dengan rapi. Ada beberapa tanaman yang ditanam berdasarkan
klasifikasinya yang diberi nama Belian Park untuk tanaman obat-obatan,
Banggeris Park untuk tanaman suku Leguminosae,
dan Meranti Park untuk tanaman meranti.
Tanaman yang ditanam berdasarkan klasifikasinya ini tampak kurang terawat,
sehingga beberapa tanaman banyak yang kekeringan.
Selain taman yang
berisi tumbuh-tumbuhan, ada juga tempat pembibitan tanaman yang berada tidak
jauh dari taman-taman tadi. Nantinya, semua bibit-bibit ini akan ditanam di
Kebun Raya Balikpapan ini sendiri. Di dekat tempat pembibitan, ada beberapa
orang yang sedang membuat sebuah proyek pembangunan. Tampak sebuah tanda
petunjuk jalan bertuliskan ‘pengomposan’ yang mengarah ke tempat tersebut.
Benar saja, di sana terdapat beberapa bangunan seperti rumah yang bisa diduga nantinya
akan dijadikan rumah kompos. Ternyata, ada beberapa tanaman lagi yang memang
tumbuh alami di tempat itu, yaitu seperti kenanga dan ada juga beberapa spesies
anggrek yang menjadi khas Kota Balikpapan. Akan tetapi, saya tidak sempat
melihat tanaman itu karena tempat hidup tanaman itu berada di dalam hutan yang
bisa saja ada berbagai macam hewan yang akan melintas di jalan yang dilewati
menuju anggrek itu.tidak hany itu saja,
tepat di ujung Kebun Raya Balikpapan ini terdapat waduk yang bernama ‘Embung
Wain’. Di waduk ini juga terdapat orang-orang yang sedang mengerjakan sebuah
proyek.
Dari keseluruhan, Kebun
Raya Balikpapan ini memang masih dalam proses pembangunan, karena banyaknya
orang-orang yang bekerja saat saya mengunjungi tempat ini. Akan tetapi, perlu
diketahui bahwa tempat ini memberikan manfaat bagi para pengunjungnya. Dimana,
setiap tanaman yang ada di situs ini pasti diberi nama menggunakan sebuah papan
yang disertai nama latin tanaman itu. Ini menjadi sebuah pengetahuan bagi
orang-orang yang belum mengetahui informasi tanaman-tanaman yang sering dilihat
namun tidak dikenal. Tidak hanya nama tanaman, melainkan pada setiap nama taman
yang ada di sini diberi penjelasan sedikit mengenai nama taman tersebut,
seperti Banggeris Park yang merupakan tanaman dari suku Leguminosae. Tidak hanya itu saja, ada sebuah taman yang bernama
Belian Park. Belian sendiri diambil dari nama adat suku Dayak. Mengapa nama
dari adat suku dayak yang diambil? Karena taman ini berisi tanaman obat-obatan,
sedangkan Belian sendiri adalah upacara pengobatan pada suku Dayak Bawo, Dusun,
Maanyan, Benuaq, Lawangan, dan Bukit serta suku-suku serumpun yang bertetangga
dengan suku-suku tersebut. Di taman ini terdapat penjelasan singkat mengenai
upacara adat Belian yang di pampang dengan papan besar. Hal ini tentu saja
membuktikan bahwa Kebun Raya Balikpapan juga memberikan informasi mengenai
budaya khas Kalimantan Timur yaitu suku Dayak. Kelebihan ini dapat kita
manfaatkan sebagai ajang pembelajaran bagi semua kalangan. Bahkan, dapat
dijadikan tempat penelitian mengenai kekayaan alam maupun adat di Kalimantan
Timur.
Kebun Raya Balikpapan
bukanlah tempat yang indah nan megah seperti tempat wisata modern di zaman
sekarang. Mungkin sebagian orang merasa menyesal telah datang ke tempat ini
karena hanya disuguhkan hutan yang apa adanya. Ini adalah awal dari Kebun Raya
Balikpapan, karena saya yakin setelah pembangunan selesai dilakukan, wisata ini
tidak akan kalah saing dengan Kebun Raya Bogor yang sudah lama terkenal. Pada
akhirnya, warga Balikpapan dan sekitarnya dapat menikmati suguhan kekayaan alam
Kalimantan Timur beserta informasi yang sangat bermanfaat bagi semua kalangan.
Saran yang harus diperhatikan oleh pengurus Kebun Raya Balikpapan ini, yaitu
agar tetap menaga dan memelihara tanaman-tanaman yang telah ditanam agar tidak
sia-sia hasilnya. Tidak hanya untuk pengurus saja, pengunjung juga harus tetap
menjaga kelestarian kekayaan alam yang ada di Kebun raya ini agar generasi
penerus kita masih bisa melihat dan mengenal tanaman-tanaman khas tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar