RSS
Write some words about you and your blog here

Essai Akhir Tahun 2015

Wisata Baru di Tahun Baru

Liburan adalah suatu masa dimana seseorang  melepas kepenatannya dengan melakukan suatu kegiatan yang menyenangkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengisi liburan dengan hal-hal yang bermanfaat lagi menyenangkan, misalnya berwisata, melakukakn kegiatan sosialisasi, dan melakukan semua kegiatan yang belum sempat dilakukan saat sibuk. Cara yang paling sering digunakan oleh kalangan orang-orang yang cenderung sibuk biasanya adalah berwisata. Mengapa yang menjadi sampel adalah orang yang cenderung sibuk? Karena orang-orang yang cenderung sibuk biasanya adalah orang-orang yang sangat membutuhkan liburan untuk melepaskan segala kepenatan yang mereka rasakan selama beraktivitas di waktu sebelumnya. Nah, jika sudah punya rencana untuk berlibur, hal yang dibutuhkan adalah teman untuk berlibur. Keluarga merupakan orang yang paling tepat untuk diajak berlibur bersama. Biasanya, orang yang cenderung sibuk, jarang memiliki waktu bersama keluarga mereka. Jadi, mereka akan menggunakan waktu liburan untuk berkumpul bersama.
Banyak pilihan tempat wisata yang dapat dikunjungi selama liburan. Di setiap daerah yang kita tinggali, pasti ada beberapa tempat wisata alam maupun wisata sejarah yang menarik. Jadi, kita tidak perlu repot-repot ke luar kota hanya untuk liburan. Liburan tidak perlu yang mewah, kan? Cukup menyenangkan dan dapat melepas kepenatan yang ada. Contohnya saja, di Kota Balikpapan sangat banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi. Hanya saja, mungkin banyak dari warga Balikpapan yang belum tahu adanya tempat itu. Seperti halnya, kita dapat berkunjung ke beberapa pantai yang ada di kota ini, yaitu Pantai Manggar, Pantai Lamaru, Pantai Kemala dll. Ada juga beberapa taman yang dapat dikunjungi, seperti Taman Bekapai, dan baru-baru ini adalah Taman 3 Generasi yang berada tepat di depan SMAN 5 Balikpapan serta beberapa taman lainnya. Selain itu, terdapat banyak wisata yang jauh dari perkotaan dan sangat menenangkan, contohnya Bukit Bengkirai, Wisata Lamin Etam Ambors di Km 28, Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) di Km 23, dan yang wisata baru, yaitu Kebun Raya Balikpapan.
Kebun Raya Balikpapan ini adalah salah satu wisata alam yang terletak di Km 15 dari Kota Balikpapan. Kebun Raya Balikpapan memang sudah mulai di bangun sejak tahun 2005, namun baru diresmikan pada 20 Agustus 2014. Banyak orang yang belum mengetahui adanya Kebun Raya Balikpapan di kota yang mereka tempati ini. Letaknya yang jauh dari perkotaan dan baru saja diresmikan adalah salah satu alasan tempat wisata ini tidak banyak dikenal. Orang-orang hanya mengetahui tempat ini dari blog resmi Kebun Raya Balikpapan dan beberapa blog orang yang pernah berkunjung ke sini. Padahal, tempat wisata ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga dan mendapatkan ketenangan berupa suguhan alam langsung.
Dari beberapa info yang saya dapatkan, saya pun tertarik untuk menunjungi tempat ini. Didasari oleh rasa penasaran yang tinggi, saya pun pergi ke Kebun Raya Balikpapan dengan mengendarai sepeda motor hanya berdua bersama adik saya. Benar saja apa yang telah dipaparkan pada beberapa blog, bahwa para pengunjung akan merasakan nikmatnya alam yang begitu dekat. Tempat ini memang masih sangat minim fasilitas dan suguhan kekayaan alam sebagai sebuah tempat wisata alam. Mengapa tidak, memang Kebun Raya Balikpapan ini didesain seperti Hutan Lindung yang menjadi tempat hidup beberapa tumbuh-tumbuhan yang ada di sana. Akan tetapi, tanaman yang disuguhkan hanya beberapa saja dan masih kurang tertata dengan rapi. Ada beberapa tanaman yang ditanam berdasarkan klasifikasinya yang diberi nama Belian Park untuk tanaman obat-obatan, Banggeris Park untuk tanaman suku Leguminosae, dan Meranti Park untuk tanaman meranti. Tanaman yang ditanam berdasarkan klasifikasinya ini tampak kurang terawat, sehingga beberapa tanaman banyak yang kekeringan.
Selain taman yang berisi tumbuh-tumbuhan, ada juga tempat pembibitan tanaman yang berada tidak jauh dari taman-taman tadi. Nantinya, semua bibit-bibit ini akan ditanam di Kebun Raya Balikpapan ini sendiri. Di dekat tempat pembibitan, ada beberapa orang yang sedang membuat sebuah proyek pembangunan. Tampak sebuah tanda petunjuk jalan bertuliskan ‘pengomposan’ yang mengarah ke tempat tersebut. Benar saja, di sana terdapat beberapa bangunan seperti rumah yang bisa diduga nantinya akan dijadikan rumah kompos. Ternyata, ada beberapa tanaman lagi yang memang tumbuh alami di tempat itu, yaitu seperti kenanga dan ada juga beberapa spesies anggrek yang menjadi khas Kota Balikpapan. Akan tetapi, saya tidak sempat melihat tanaman itu karena tempat hidup tanaman itu berada di dalam hutan yang bisa saja ada berbagai macam hewan yang akan melintas di jalan yang dilewati menuju  anggrek itu.tidak hany itu saja, tepat di ujung Kebun Raya Balikpapan ini terdapat waduk yang bernama ‘Embung Wain’. Di waduk ini juga terdapat orang-orang yang sedang mengerjakan sebuah proyek.
Dari keseluruhan, Kebun Raya Balikpapan ini memang masih dalam proses pembangunan, karena banyaknya orang-orang yang bekerja saat saya mengunjungi tempat ini. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tempat ini memberikan manfaat bagi para pengunjungnya. Dimana, setiap tanaman yang ada di situs ini pasti diberi nama menggunakan sebuah papan yang disertai nama latin tanaman itu. Ini menjadi sebuah pengetahuan bagi orang-orang yang belum mengetahui informasi tanaman-tanaman yang sering dilihat namun tidak dikenal. Tidak hanya nama tanaman, melainkan pada setiap nama taman yang ada di sini diberi penjelasan sedikit mengenai nama taman tersebut, seperti Banggeris Park yang merupakan tanaman dari suku Leguminosae. Tidak hanya itu saja, ada sebuah taman yang bernama Belian Park. Belian sendiri diambil dari nama adat suku Dayak. Mengapa nama dari adat suku dayak yang diambil? Karena taman ini berisi tanaman obat-obatan, sedangkan Belian sendiri adalah upacara pengobatan pada suku Dayak Bawo, Dusun, Maanyan, Benuaq, Lawangan, dan Bukit serta suku-suku serumpun yang bertetangga dengan suku-suku tersebut. Di taman ini terdapat penjelasan singkat mengenai upacara adat Belian yang di pampang dengan papan besar. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa Kebun Raya Balikpapan juga memberikan informasi mengenai budaya khas Kalimantan Timur yaitu suku Dayak. Kelebihan ini dapat kita manfaatkan sebagai ajang pembelajaran bagi semua kalangan. Bahkan, dapat dijadikan tempat penelitian mengenai kekayaan alam maupun adat di Kalimantan Timur.

Kebun Raya Balikpapan bukanlah tempat yang indah nan megah seperti tempat wisata modern di zaman sekarang. Mungkin sebagian orang merasa menyesal telah datang ke tempat ini karena hanya disuguhkan hutan yang apa adanya. Ini adalah awal dari Kebun Raya Balikpapan, karena saya yakin setelah pembangunan selesai dilakukan, wisata ini tidak akan kalah saing dengan Kebun Raya Bogor yang sudah lama terkenal. Pada akhirnya, warga Balikpapan dan sekitarnya dapat menikmati suguhan kekayaan alam Kalimantan Timur beserta informasi yang sangat bermanfaat bagi semua kalangan. Saran yang harus diperhatikan oleh pengurus Kebun Raya Balikpapan ini, yaitu agar tetap menaga dan memelihara tanaman-tanaman yang telah ditanam agar tidak sia-sia hasilnya. Tidak hanya untuk pengurus saja, pengunjung juga harus tetap menjaga kelestarian kekayaan alam yang ada di Kebun raya ini agar generasi penerus kita masih bisa melihat dan mengenal tanaman-tanaman khas tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar