RSS
Write some words about you and your blog here
LAPORAN IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Surat Kecil Untuk Tuhan
Nama Pengarang  : Agnes Davanor
Nama Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 240
























KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah manusia diberikan akal dan pikiran untuk mengerjakan/mengembangkan suatu hal. Dan berkat-Nya, saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan sebuah projek, dalam rangka melengkapi kriteria penilaian untuk tugas akhir semester dalam kurikulum 2013.
Pada kesempatan ini, saya inin mengucapkan terima kasih kepada Pak Masrani, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Beliau adalah guru yang sangat berperan dalam tugas ini, karena beliau lah yang memberikan serta menjelaskan bagaimana cara membuat tugas ini. Ucapan terimakasih selanjutnya saya tujukan kepada salah satu teman saya yang telah membantu menyelesaikan tugas ini dengan meminjamkan saya novel yang akan saya resensi. Serta  beberapa teman saya yang telah menjelaskan lebih jelas mengenai cara pengerjaan tugas ini.
Saya harap, tugas meresensi buku ini tidak hanya bermanfaat untuk saya, karena mendapatkan nilai tugas. Namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya, serta menjadikan acuan terhadap para pelajar dalam membuat sebuah laporan buku.













DAFTAR ISI

Laporan Identitas Buku…………………………………………………………. i
Kata Pengantar………...………………………………………………………... ii
Daftar Isi…   …………………………………………………………………… iii
Pendahuluan……………………………………………………………………. 1
Uraian
Gambaran kasus………………………………………………………... 2
Kesimpulan
Kelebihan buku………………………………………………………… 5
Kekurangan buku………………………………………………………. 6
Manfaat membaca buku………………………………………………... 6
Penutup…………………………………………………………………………. 7
Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 8
Lampiran……………………………………………………………………….. 9
















PENDAHULUAN

Sebuah novel sastra remaja dengan judul Surat Kecil Untuk Tuhan ini membahas mengenai kanker. Siapa yang tidak mengenal penyakit kanker? Kanker yang merupakan penyakit paling dihindari oleh manusia. Kehadirannya yang dapat membuat penderita begitu tersiksa, bahkan hidupnya pun diambang kematian. Kanker pun banyak macamnya. Seperti yang dialami tokoh dalam novel ini, yaitu kanker ganas Rabdomiosarkoma. Penyakit ini tergolong kanker ganas yang tidak memiliki tanda-tanda. Bisa jadi, kanker ini merupakan garis keturunan dari pihak keluarga. Antisipasinya pun dengan cara dioperasi atau paling tidak dikemoterapi. Itupun tidak menjamin kesembuhan total, bahkan kemoterapi akan menyebabkan kebotakan, seperti yang dialami tokoh Keke dalam novel ini.



















URAIAN

Gambaran kasus

Persahabatan mereka memang sangat erat. Itulah yang membuat Keke bertahan dalam keadaan orang tua yang berpisah. Kekompakkan mereka bertujuh, yaitu Keke, Fahda, Syifa, Maya, Idha, Andini, Adhinda sebagai sahabat sangat menonjol dan tidak diragukan lagi.
“Dulu ketika harus menonton film di bioskop, pernah terjadi dimana kami harus mengantri sebuah film misteri dari pukul 12 siang, padahal filmnya dimulai pukul 3 sore. Ketika kami mendapatkan giliran membeli karcis, satu di antara kami tidak kebagian. Akhirnya kami membatalkan acara nonton bersama itu…” Agnes Davonar – (hal.15)
Walau dalam keadaan sakit, Keke selalu bersama orang-orang yang setia menjaganya serta memberikan support kepadanya. Support tersebut tidak hanya datang dari Ayahnya, melainkan dari para sahabatnya serta pacarnya.
“ayo, Keke.. dimakan sayang.. kan kamu mau sembuh. Semua orang disini pengen kamu sembuh….” Agnes Davonar – (hal.61)
“Keke jangan nangis.. jangan sedih Keke..” ucap sahabat-sahabatku yang juga ikut menangis. Agnes Davonar – (hal.73)
“Andi tidak pernah berfikir wajah Keke seperti apa. Yang Andi suka dari Keke adalah sifat Keke. Keke seorang gadis yang kuat. Itu yang membuat Andi cinta sama Keke.” Agnes Davonar – (hal.73)
Di balik penyakitnya itu, Keke adalah gadis yang kuat menghadapi penyakit ganas itu, Rabdomiosarkoma. Bahkan dia masih tampak ceria
“hal yang terjadi pada putri Anda sunggiuh luar biasa. Bagaimana bisa Keke bertahan?!..” Tanya Prof. Mukhlis. Agnes Davonar – (hal.79)
 “saya percaya Keke sanggup. Saya tau dia anak yang kuat! Dia pasti bisa!” Agnes Davonar – (hal.80)
2
“kalian semua jangan menangis, kan Keke tidak apa-apa. Kalau kalian nangis, Keke jadi mau tidur lagi aja.. hehehe..” ujarku bercanda. Agnes Davanor – (hal. 89)
Kanker tersebut memang sudah hilang. Dan Keke sudah sembuh dari penyakitnya. Namun, kanker adalah penyakit yang tak pernah diduga-duga kehadirannya. Dia bisa datang dan berkembang kapan saja.
“…inilah kanker. Hingga saat ini tidak ada ilmu kedokteran yang bisa mencegah munculnya kanker pada manusia.” Agnes Davonar – (hal. 114)
“kanker ini masih sama, berjenis Rabdomiosarkoma. Berkembang secara cepat dalam lima hari. Saya hanya takut sebuah penyakit yang telah tumbuh secara dua kali, akan memiliki daya tahan yang lebih baik dari sebelumnya.” Agnes Davonar – (hal. 115)
Keke memang sudah mulai lelah dengan cobaan yang diberikan Tuhan. Tapi, ayahnya pun menyadarkannya agar selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepadanya.
“hidup di dunuia ini hanya sementara. Termasuk Ayah juga.. tapi kita harus bersyukur. bisa menikmati indahnya dunia. Mau setahun, mau tiga hari.. Kenapa kita gak siap dipanggil Tuhan? Kita sudah rasakan semuanya kan.” Agnes Davonar – (hal.152)
Kebijakan Keke dalam memutuskan suatu hal. Terutama dalam memutuskan hubungannya bersama Andi yang sudah berjalan selama 3 tahun, akhirnya berhenti di tengah jalan. Walau sebenarnya Keke tak ingin melakukan hal itu, tapi Ia fikir itulah yang terbaik.
“Sebenarnya aku tidak ingin pisah dengannya, tapi demi masa depannya aku rela membunuh rasa cintaku padanya. Walau ini tidak adil tapi aku harus menerima kenyataan ini. Hubungan yang telah kami jalin selama 3 tahun pun berakhir dengan pahit.” Agnes Davonar – (hal. 156)
Keke yang berusaha menyembunyikan kelumpuhannya di hari pertama sekolah. Namun pada akhirnya Ayah dan Pak Iyus pun tahu.
3
“Keke, kamu ngapain jalannya kayak gitu?” Tanya Ayah. “gapapa, Keke Cuma pengen kayak Moni.. Lucu kan? Hehehehe..” ujarku berbohong. Agnes Davonar – (hal. 190)
Semangat Keke yang sangat besar untuk mengikuti ujian. Padahal, tangannya sudah tidak kuat untuk digerakkan lagi.
“Bu.. boleh nggak kertas ini dijawab oleh saya, tapi dituliskan oleh Pak Iyus? Sebab tangan saya sudah tak kuat untuk bergerak.” Ujarku memohon. Agnes Davonar – (hal. 192)
Berkat semangatnya, Keke menjadi terbaik ketiga di kelasnya. Ternyata, usahanya tidak sia-sia
“sabar Pak Jody.. saya tidak mengada-ada. Ini bukti nilai anak Bapak.. memang nilai Keke terbaik ketiga di kelas!” Agnes Davonar – (hal. 199)
Setelah 3 hari lamanya Keke koma, dia pun terbangun sejenak dan Ayahnya pun mengikhlaskan Keke pergi.
“Ayah maaf.. Keke pergi tanpa pamitan!” ujarku. “Gapapa, Keke kalau mau pergi, pergi aja. Ayah udah ikhlas kok!!” ujar Ayah yang mulai mengerti maksudku. Agnes Davonar – (hal. 210)














KESIMPULAN

Karya sastra ini banyak memberikan motivasi untuk kita, sebagai para pembaca. Cerita yang diambil dari kisah nyata ini sangat bermakna. Seorang gadis yang beranjak dewasa ini harus rela terserang kanker jaringan lunak, Rabdomiosarkoma. Gadis yang hanya tinggal dengan orang tua tunggal ini awalnya tidak mengetahui bahwa Ia terserang kanker ganas. Dan akhirnya, sesuatu membuatnya tau tentang hal itu.
Pada awalnya, gadis ini dapat bertahan terhadap kanker yang selalu berkembang dalam lima hari ini. Dia sempat sembuh saat melakukan pengobatan pada salah seorang Profesor. Namun, Allah berkehendak lain. Kanker itu muncul lagi setelah menghilang dari tubuh Keke. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan lelaki yang sangat mencintainya karena penyakit yang tak diduga ini.
Pengobatan pun masih sama. Namun, tidak berhasil. Kanker itu mulai kebal dengan segala obat-obatan yang dimasukkan ke dalam tubuh Keke. Ia uga sempat berobat ke Singapura. Namun, semua itu sia-sia. Prosedur yang akan dilakukan tetap sama, yaitu melakukan operasi. Akhirnya, Ayah Keke pun ikhlas menerima semuanya dan melepaskan Keke. Dan tanggal 25 Desember 2006, Keke meninggal dunia karena kanker itu.
Kelebihan buku :
Novel ini bersal dari kisah nyata;
Banyak menyisipkan terjemahan ayat suci al- qur’an atau dalil yang menjadi pedoman tokoh dalam novel;
Penggambaran kejadian cukup jelas, jadi memudahkan pembaca paham akan cerita dalam novel;
Disertai surat terakhir daran tulisan terakhir tokoh utama;
Terdapat foto-foto almarhum selama masih hidup
Kutipan-kutipan penilaian karakter tokoh Keke dari teman-teman atau orang terdekatnya.
5
Kekurangan buku:
Novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan, ceritanya yang begitu menarik membawa kita terhanyut dalam sebuah drama yng terjadi pada kisah nyata. Namun, setelah diselidiki dan dipahami lebih mendalam, novel ini masih ada kekurangannya. Yaitu, masih banyak kata-kata yang salah dalam pengetikan, contohnya pada halaman 77 kata yang bertuliskan “ayang” seharusnya adalah “ayah”. Dan masih ada kata-kata yang kurang menarik dan sulit dipahami

Manfaat membaca buku:
Mendapatkan motivasi agar tetap semangat dalam menalani kehidupan;
Belajar tegar dalam menjalankan ujian dari Yang Maha Kuasa;
Menerapkan contoh-contoh perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari.


















PENUTUP

Novel ini memang sangat bagus. Ceritanya yang mempunyai makna sangat dalam karena berasal dari kisah nyata. Dan memotivasi para pembaca agar tidak mudah putus asa. Kehidupan Keke sebagai tokoh utama jelas digambarkan melalui tulisan dalam novel ini. Bahkan, novel ini juga difilmkan. Itu sangat membuktikan bahwa novel ini berhasil dalam mengangkat kisah nyata hidup seorang penderita kanker. Hanya saja, dalam penulisan novel ini terdapat banyak kata-kata yang salah tercetak. Memang,itu adalah hal biasa. Namun saat pembaca membaca tulisan itu, pembaca merasakan bahwa itu membuat novel ini kurang dalam segi pembahasaan sebagai sebuah sastra. Dan adanya beberapa bahasa yang sulit dipahami oleh pembaca juga membuat novel ini menjadi kurang menarik. Sebaiknya, penulis harus pandai, dalam menyaring kata-kata yang akan ditulis. Agar tidak terdapat kesalahan, dan novel ini menjadi sangat baik. Namun, manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tak ada manusia yang sempurna, karena itulah novel ini tidak sempurna.















DAFTAR PUSTAKA

Davonar,Agnes.2010.Surat Kecil Untuk Tuhan.Jakarta:Inandra Published
http://heidyor.blogspot.com/2011/12/resensi-buku-surat-kecil-untuk-tuhan.html



























0 komentar:

Posting Komentar